Di awal tahun yaitu bulan
Januari, aku dan keluarga berkesempatan mengunjungi Komplek Candi Gedong Songo
yang terloetak di daerah Bandungan, tepatnya di bukit pegunungan
Ungaran. Candi Gedong Songo terletak pada ketinggian sekitar 1.200 DPL
dengan suhu sekitar 19 – 27 °C. Demi menghindari macet (secara
lagi musim liburan tu ya) kami memilih perjalanan malam tepatnya tengah malam
karena kami berangkat dari Jogja jam setengah satu dini hari. Alhamdulilah
perjalanan lancar sampai ke tujuan, perjalanan kami lebih cepat dari waktu yang
diperkirakan. Sesampainya disana kami menunggu adzan subuh di sebuah warung
sambil ngopi-ngopi dulu sambil menghangatkan badan. Warung yang kami datangi
memang buka hampir 24 jam karena warung berada di depan rumah sang empunya.
Cuaca disini cukup membuat badan mengigil karena suhunya hampir mencapai 20 derajat celcius disertai
angin yang berhembus dengan kencangya.
Akhirnya adzan subuh
berkumandang dan kami segera menunaikan kewajiban sebagai umat muslim. Setelah
itu barulah kami menuju objek wisata yang ternyata loketnya masih tutup dan
segera berburu sunrise di puncak. Rute yang dibuat mengelilingi candi bukanlah
rute yang mudah karena kondisi jalannya naik turun sehingga cukup melelahkan
untuk dilalui terutama bagi orang tua,hehe ;) Namun tenang saja, kalau tidak
kuat berjalan kita bisa menyewa kuda dengan tarif 50 ribu untuk mengelilingi candi
dan bisa foto ala koboy diatas kuda.
#narsisfam di pintu masuk
#kuda tumpangan yang siap
mengantar berkeliling
Jadi, di objek wisata Candi Gedong
Songo ini
terdapat 9 buah candi yang memiliki
arti Sembilan Bangunan Candi, yang terletak di komplek tersebut, dan dibangun
secara terpisah-pisah tempatnya. Namun, pada kenyataannya candi yang ada di
lokasi tersebut hanya berjumlah 8 buah! Konon barang siapa yang mampu melihat
penampakan candi yang ke-9, berarti hidupnya tidak akan lama lagi. Tapi namanya juga mitos, boleh percaya atau tidak. Selain
itu terdapat fasilitas penunjang seperti penginapan, area camping ground serta
permainan outdor seperti flying fox juga disediakan. Selain candi, disini juga
terdapat sebuah sumber mata air panas dan peamandian air hangat yang disediakan
bagi wisatawan yang ingin mengobati penyakit kulit ataupun hanya sebatas
menikmati air hangat.
#candi #gedongsongo di pagi
buta
#trek #jalanpagi #pagipagi
#gapura #candisongo #narsisfam
Setelah
puas berkeliling selama hampir 2 jam (jalan santai) akhirnya kami sampai ke pintu keluar dan disambut dengan
penjual jagung rebus yang masih hangat. Lumayan untuk menganjal perut setelah
berkeliling. Sarapan yang sebenarnya barulah dimulai ketika kami keluar dari
tempat wisata dan menuju ke sepanjang jalan pasar Bandungan, disanalah berjajar
pedagang kaki lima yang menyediakan berbagai menu sarapan seperti nasi bungkus,
bubur ayam, aneka lauk, tahu dan tempe (yang merupakan makanan khas) serta sate
kelinci. Saya sih ga tega makan yang terakhir ini habis liat binatangnya aja
imut-imut gitu, masa iya tega makan dagingnya.
Oke, udah hampir siang ni dan kita
belum mandi, jadi perjalanan berlanjut menuju curug bidadari yaa, see ya J
Tips :
-
Datang
pas pagi hari karna udaranya masih bersih dan sejuk banget, kalau udah siang
bakal panas banget dan lebih melelahkan.
-
Pakailah
sepatu yang nyaman, kalau ga ada cukup dengan sandal jepit. Jangan sekali-kali
pakai heels atau wedges yah J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar